Rabu, 16 Desember 2015

CARA AMAN MENGGUNAKAN KOMPOR GAS








Kompor gas ada bermacam-macam jenis dan mereknya. Namun pada prinsipnya komponen dan kegunaannya  sama. Komponen utama kompor gas terdiri dari :

1. Mata penyembur api dan pematik (kalau ada).
2. Rangka penyangga panci.
3. Tombol pembuka dan penutup aliran gas.
4. Putaran kran pembuka dan penutup aliran gas dari tabung.
5. Selang karet.


Model kompor gas yang paling sederhana adalah kompor piknik.  Ukurannya kecil dan sederhana. Tabung dan kompornya menyatu dan tidak menggunakan selang karet. Para sopir di Saudi yang masak sendiri umumnya menggunakan kompor jenis ini di kamarnya. Ada juga kompor dengan satu tungku, namun modelnya lain, antara kompor dan tabungnya terpisah. Jadi harus menggunakan selang karet.

Tipe lain yang lebih besar, tungkunya ada yang dua dan ada yang empat, ada juga yang enam. Model yang terakhir ini kombinasi gas dan litrik. empat tungku  bahan bakarnya gas dan dua tungku lainnya dengan listrik.

Kompor gas ada yang dilengkapi oven dan ada yang tidak. Makin besar ovennya makin banyak mata semburan apinya.

Cara menyalakan kompor gas ada yang dilengkapi pematik dan ada yang tidak memakai pematik. Untuk yang pakai pematik, cara menyalakannya tinggal menekan dan memutar tombol kekiri sampai bunyi “Klek” Untuk kompor yang tidak dilengkapi pematik, maka untuk menyalakannya harus menggunakan korek api. PERHATIAN sebelum anda memutar tombol pembuka aliran gas, kita harus menyalakan korek api dahulu. Dan ujung apinya di dekatkan pada mata penyembur gas, sehingga begitu kita memutar tombol, kompor langsung menyala. Jika kita memutar tombol lebih dahulu, baru menyalakan korek api, ini amat bahaya. Bila tombol pembuka aliran gas dibuka maka gas akan mengalir keluar dan memenuhi udara di dalam dapur dan jika kita menyalakan korek api, maka terbakarlah gas di dalam ruangan dan semua yang ada di dalam dapur pasti terbakar dan terjadilah kebakaran. Jika korek apinya tidak menyala pun tetap bahaya, gas yang terlanjur keluar akan terhisap oleh kita dan kita bisa pingsan karenya. Bila gas yang terhirup terlalu banyak bisa menimbulkan kematian. Oleh karena itu demi keselamatan dan penghematan gas dan keawetan peralatan, maka kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Periksa selang dan kran pembuka dan penutup tabung gas sudah terpasang dengan baik atau tidak. Begitu juga perhatikan ujung selang yang lain yang terpasang pada kompor. Jika ujungnya ternyata telah kendor, sebaiknya jangan dinyalakan. Tutuplah kran pada tabung gas rapat-rapat, kemudian lepas selang dari dudukannya. Jika selang sisanya masih bagus, cukup potong ujungnya dan pasang lagi. Jika sisanya sudah tidak bagus, sudah keras dan pecah-pecah, maka harus diganti baru. Supaya selangnya tidak mudah lepas klemnya harus dipasang lagi dengan kencang. Dulu pernah kejadian, ketika saya bekerja di Abgig, ketika memanggang roti, tiba-tiba ujung selang yang terpasang di tungku lepas dan menyemburlah api ke mana-mana seperti naga api menyembur ke sana kemari. Waktu itu yang sedang menggunakan kompor sang Nyonya rumah. Untungnya dia tetap tenang tangan satu memegang ujung selang dan mengarahkan apinya ke karpet dan tangan satunya lagi langsung menutup kran di tabung gas. Matilah semburan apinya, kita kemudian rame-rame mematikan api yang membakar karpet dengan selimut yang sudah dicelupkan ke air.
2. Nyalakan korek api, jika kompor tidak dilengkapi pematik.
3. Untuk mengatur besarnya nyala api, putar tombol ke kanan atau ke kiri. Ke kanan besar, ke kiri kecil.
4. Sesuaikan nyala apinya dengan besar kecilnya panci. Usahakan nyala apinya tidak sampai menjilat badan panci. Apinya cukup di bagian alasnya saja.
5. Sesudah air mendidih, kecilkan apinya.
6. Tutuplah selalu keran tabung gas bila tidak dipakai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar