Kalau mau dipikir susahnya, memang hidup di negeri orang yang beriklim ekstrim, tidak ada enaknya.
Bila musim panas, panasnya minta ampun. Segalanya menjadi panas. Air ledeng hampir setengah mendidih. Dinding rumah panasnya seperti dinding tungku perapian yang sedang menyala. Udara dalam ruangan yang tidak ber AC panasnya seperti dalam oven. Udara di luar lebih panas lagi. Bila kita berjalan di atas trotoar atau di atas aspal, panasnya bukan hanya dari atas tetapi juga dari bawah. Bila memakai payung pun sepertinya kurang berguna, soalnya panasnya bukan hanya dari atas tetapi juga dari bawah.
Pada musim begini, kulit kita sangat kering sampai merinding dan pecah-pecah. Bukan hanya bibir, tapi juga kuli tangan dan kaki, kadang-kadang sampai berdarah.
Bila musim dingin tiba, dinginnya pun minta ampun, sampai seperti beku. Meski baju dan celana sudah rangkap-rangkap, dinginnya terasa tembus sampai ke tulang. Jari-jari hampir seperti bengkak. Pada musim dingin pun keadaan kulit kita tidak lebih baik. Hal ini disebabkan oleh keadaan udara yang terlalu kering, baik pada musim panas maupun pada musim dingin.
Keadaan yang agak mending pada sebulan terakhir musim panas dan sebulan pertama musim dingin. Hawanya cenderung sejuk, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Keadaan ini terutama terjadi di daerah yang jauh dari pantai. Kalau di daerah sepanjang pantai seperti di kota Jeddah atau di kota Dammam udaranya lumayan lembab, tidak terlalu kering sperti di daerah padang pasir. Seminggu saja tinggal di daerah pantai, kulit yang tadinya kering dan pecah-pecah langsung terasa lembut dan lembab dan tidak pecah-pecah.
Perih dan pedih memang, tetapi itu tidak perlu terlalu kita risaukan dan jangan menyerah. Keadaan alamnya memang demikian, mau diapakan ? Biasanya kita hanya berusaha mengurangi efeknya pada kesehatan kita, yaitu dengan :
1. menggunakan VASLIN pelembab kulit.
2. Mendingainkan air buat mandi dan buat keperluan lain dengan menampungnya di ember-ember atau bath tube. Sebaliknya bila musim dingin panaskan dulu air yang akan kita gunakan untuk mandi dengan water heater.
3. Gunakan sarung tangan karet untuk mengurangi dinginnya air ketika mencuci piring atau mencuci mobil. Kalau tidak ada sarung tangan, saya mencuci mobil pakai kuas, baru kemudian dilap pakai lap kering.
4. Bila kita pergi wisata keluar kota pada musim dingin, jangan lupa bawa selimut tebal, pakaian tebal, kaos kaki tebal. Kalau ada perapian, tidurlah di dekat perapian, biar bisa tidur. Pas kejadian begini, saya pernah mencoba tidur di dalam mobil, ternyata hampir seperti beku dan tidak bisa tidur. Akhirnya saya pindah meringkuk di dekat perapian dan tidur pulas.
Anggaplah keadaan alam yang demikian sebagai latihan fisik agar jiwa raga kita lebih kuat lagi. Bila kita bisa menerimanya dengan senang hati, maka udara yang panas tidak terasa menyengat di badan. Kita pun tidak begitu menderita karenanya sehingga tidak akan menyerah hanya karena iklim ekstrim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar